Raden Abimanyu |
Abimanyu, dalam peta silsilah Pandawa merupakan putra dari Arjuna, buah pernikahannya dengan Dewi Wara Sembadra, seorang putri dari Kerajaan Mandura dan adik dari Sri Kesna. Sehingga kemudian dari Abimanyulah lahir Parikesit yang kelak akan melahirkan raja-raja besar. Abimanyu memiliki dua orang istri. Yang pertama adalah Dewi Siti Sendari, putri Batara Wisnu yang menitis ke Prabu Kesna, Raja Negara Dwaranti dengan Dewi Pertiwi. Sedangkan istinya yang Kedua adalah Dewi Utari, putri Prabu Matswapati dengan Dewi Ni Yustinawati, dari Negara Wirata (untuk mengetahui silsilah ini, silahkan baca post sebelumnya di sini) Dari pernikahannya yang kedua inilah Parikesit lahir.
Abimanyu memiliki nama lain yang disematkan kepadanya yaitu Jayamurcita, nama ini disematkan sebagai bentuk penghormatan atas keberaniannya dalam mengalahkan seorang raja dari Negara Plangkawati. Ketika itu Raja Plangkawati hendak merebut Dewi Plangkawati dan dengan lancangnya melamar ibu dari Abimanyu sendiri. Merasa marah, Abimanyu menyerang Negara Plangkawati dengan dibantu Gatotkaca yang merupakan saudara sepupunya. Singkat cerita, Jayamurcita (Raja Negara Plangkawati) berhasil ditaklukkan dengan tusukan keris Pulonggeni oleh Abimanyu, dimana keris itu merupakan pusaka warisan dari Arjuna. Arwah Jayamurcita merasuk ke dalam badan Abimanyu sehingga semakin tambah gagah dan perkasanya dia, juga wibawa yang dimilikinya.
Dalam Perang Baratayuda, Abimanyu termasuk ksatria pilih tanding. Namun, sayang ia harus gugur dalam perang Bharatayudha ketika melawan keangkaramurkaan para Kurawa ketika dirinya terkepung masuk ke dalam barisan rapat bala Kurawa atau siasat yang dibuat bala Kurawa yang disebut supit urang yang diperintahkan oleh Begawan Durna yang saat itu ia bertindak sebagai Panglima Perang Astina.
Ia (abimanyu) yang saat itu posisinya terpojokkan dan terjepit sendirian serta tidak mampu meminta bala bantuan mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan untuk bebas dari kepungan tersebut. Meskipun akhirnya tak mampu mengelakkan serangan panah yang terus diarahkan kepadanya secara bertubi-tubi, Abimanyu masih mampu membunuh Lesmana Mandrakumara, anak kesayangan Prabu Duryudana yang turut serta menyerangnya. Hal tersebut semakin menjadikan pihak Kurawa murka. Karena dengan tewasnya anak raja Astina itu membuat musuh-musuhnya semakin beringas menancapkan anak panah ke tubuh Abimanyu hingga digambarkan seperti seekor landak yang berlumuran darah. Namun keadaan itu tidak membuat mereka puas, Jayadrata Ksatria Banakeling, yang jengkel karena kemenakannya tercinta telah mati, segera maju dan memukulkan gada Kyai Gelinggang andalannya ke tubuh Abimanyu hingga hancur, lalu memukuli kepala dan (maaf) memenggalnya hingga terpisah dari bagian tubuhnya.
Data Abimanyu
- Nama : Abimanyu
- Nama lain : Angkawijaya, Dananjayasiwi, Jayamurcita, Jaka Pangalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara, dan Wirabatana
- Karakter : Halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya dan seorang ksatria pemberani
- Senjata : Wahyu Hidayaningrat
Belum ada tanggapan untuk "Tokoh Wayang - Abimanyu"
Posting Komentar