Tokoh Wayang - Buta Cakil

buta-cakil
Buta Cakil

Cakil atau yang disebut buta cakil merupakan satu dari empat raksasa yang disebut "raksasa papat" yang terdiri dari Buta Cakil, Buta Bragalba, Buta Rambut Geni, dan Buta Terong. Jika dilihat dari segi fisik, ciri fisik yang dimiliki oleh Buta Cakil cukup buruk, karena rahang bawahnya menjorok lebih ke depan dan gigi siungnya menjulang ke atas. Hal ini menunjukkan betapa sosok cakil yang sangat menyeramkan.

Biasanya, sosok Buta Cakil (Bersama kawan-kawannya) muncul dalam lakon "Perang Kembang" dimana itu merupakan perang antara raksasa dengan ksatria. Dalam Perang Kembang ini, sedikitnya tiga tokoh Buta tampil, misalnya : Buta Cakil, Buta Bragalba, Buta Rambut Geni, dan Buta Terong. Disini Buta Cakil juga ada kalanya ditemani Togog dan Sarawita.

Tokoh Cakil ini hanya ada dan muncul dalam dunia Pewayangan Jawa, dan tidak dapat ditemukan dalam cerita pewayangan India. Ada pula yang menyebutkan bahwa Cakil sebenarnya bukanlah sebuah nama melainkan sebuah sebutan bagi raksasa berwajah dengan gigi taring panjang di bibir bawah hingga melewati bibir atas tersebut dan boleh diberi nama apa saja oleh dalang yang memainkannya. Namun sumber lain ada pula yang menyebutkan mengenai asal-usul Cakil sebenarnya adalah anak dari Arjuna yang tidak pernah diakui. Konon, Arjuna pernah jatuh cinta pada Dewi Anggraeni, istri Bambang Palgunadi yang parasnya sangat cantik dan sifatnya yang setia. Gagal mendapatkan cintanya, ia (Arjuna) pun secara curang mengalahkan Palgunadi dan memaksa Dewi Anggraeni istri Palgunadi sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Hingga kemudian hamillah sang dewi dan kemudian meninggal setelah melahirkan Cakil. Maka Cakil kemudian menjadi simbolis dendam dan amarah. Karena dendam tersebut, maka dalam Perang Kembang, ia sering digambarkan berperang dengan Arjuna untuk menuntut balas.

Data Cakil :
Nama          : Buta Cakil
Nama Lain  : Jaramaya, Ditya Jaramaya
Karakter      : Pantang menyerah, jahat dan pendendam
Senjata        : -

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Tokoh Wayang - Buta Cakil"