Prabu Palasara |
Palasara atau disebut Begawan Palasara merupakan putra dari Begawan (Bambang) Sakri di petapaan Argacandi dengan Dewi Saiya, putri dari Prabu Partawijaya yang merupakan raja dari negara Tabelasuket. Palasara dilahirkan di istana Tebalasuket, namun setelah itu diboyong ke Gunung Saptaarga atas permintaan dari kakeknya sendiri. Setelah itupun kakeknya pulalah yang kemudian memberi nama Palasara kepada dirinya agar kelak ketika ia tumbuh besar ia akan terbiasa menjalani hidup sebagai seorang petapa.
Setelah menginjak usia remaja, Palasara kemudian berguru pada Batari Rukmawati hingga akhirnya timbul rasa cinta kepada gurunya itu. Namun diluar dugaan, rasa cintanya kepada gurunya itu bertepuk sebelah tangan, dan kemudian Batari Rukmawati kembali ke kahyangan.
Palasari mempunyai watak yang ditunjukkannya seperti kehalusan budi, santun dan penuh kasih sayang kepada sesama makhluk hidup lain sehingga ketika di hutan pun ia berteman banyak dengan binatang bahkan binatang buas sekalipun segan kepadanya. Semenjak kecil Palasara sudah gemar bertapa, hingga pada suatu hari ia merasa sangat jengkel dengan sepasang burung emprit yang saat itu selalu bersarang di rambutnya, bertelur hingga telurnya menetas namun sang induk dan bapaknya tidak mau mengurusinya. Akhirnya dengan peristiwa inilah Palasara kemudian diantarkan untuk mendapat jodoh yakni Dewi Durgandini putri Wirata, kemudian mereka berdua menurunkan putra yang bernama Abiyasa.
Di Akhir cerita Palasara rebutan istri dengan Sentanu. Akibat perebutan itu keduanya bertarung, namun tetap saya tidak ada yang kalah dan menang. hal ini diketahui oleh dewata, yang kemudian turun Batara Narada untuk melerai keduanya dengan ketentuan Palasara diajak ke kahyangan untuk dijadikan dewa. Namun Sentanu tetap menjadi suami dari Dewi Durgandini dan menjadi raja di Astina.
Data Palasara
- Nama : Palasara
- Nama Lain : Begawan Palasara
- Karakter : Halus budi, santun, dan penuh kasih sayang
- Senjata : -
Terlalu singkat..
BalasHapus